Aku pribadi
yang mencintai momentum.
Setiap
peristiwa yang terjadi dalam hidupku membuatku hidup.
Aku pribadi
yang mencintai pertemanan.
Setiap figur
yang hadir memberi peran berarti dalam setiap peristiwa.
Kembali
teringat masa lalu, dibayangku terdengar sebuah suara,
“Kamu nih
ya, selalu lebih milih temen-temen kamu dibandingkan keluarga! Emang mereka
pernah kasih makan kamu? Pernah hidupin kamu?”
…
Bertahun-tahun
sudah lamanya, namun suara itu tidak pernah hilang.
Kembali
teringat masa lalu, dibayangku terlintas beberapa momentum.
Kalau
manusia lain dibully manusia,
sedangkan
aku dibully kehidupan.
Istilah
orang, “Masa Kecil Kurang Bahagia”, sudah menjadi istilah paling praktis dan
lengkap untuk mendefinisikan keseluruhannya.
Kalau manusia
lain belajar tentang kehidupan dari orang tua,
sedangkan
aku belajar melalui kehidupan itu sendiri.
Bertahun-tahun
aku mendirikan benteng bagi sisi introvertku,
Dan
bentengku aku hiasi dengan segenap sisi extrovert berbagai macam warna.
Kalau
manusia lain diposisikan menjadi kambing hitam,
Sedangkan
aku didesain menjadi kambing hitam.
Setiap saat
aku masuk sebuah lingkaran pertemanan, tiba-tiba kehidupan mereka berubah
menjadi telenovela.
Dan disaat
aku keluar dari lingkaran itu, mereka mendapatkan akhir kisah indah seperti
Rosalinda yang akhirnya dipertemukan lagi dengan Fernando Jose setelah amnesia
panjang.
Aku selalu
percaya akan teori bahwa manusia hidup sebagai fungsi.
Fungsiku
yang selalu hadir disaat seseorang berkeluh-kesah, dan lalu hilang disaat
mereka kembali merenggut asa, membuatku menjadi seseorang yang pada akhirnya
sering merasa kehilangan.
Aku bermimpi
mempunyai satu “rumah” yang bisa kutuju, disaat aku kelelahan menjalankan
tugasku sebagai fungsi itu sendiri.
Aku bermimpi
mempunyai satu pijakan tetap yang bisa membuatku menjejak bumi tanpa harus
merasakan sakit.
Aku
bermimpi…
Terus
bermimpi…
Bermimpi
akan adanya satu hari dimana momentum, pertemanan, dan fungsiku berkolerasi
baik, memberi satu harapan baru dimana semua kegelisahanku berubah menjadi
kemenangan baru.